Selendang Putih Dari Surga

( Bag.3 ) "Hmmm....." Aku mengambil sapu tangan dari saku celanaku. Ragu-ragu ku coba menyeka air mata yang mengalir di pipinya. Dalam hati ku, aku merasa begitu bersalah telah menanyakan hal tak pantas pada Laras. Ah, betapa bodohnya aku. Laras hanya terdiam tak bereaksi saat aku menyeka air matanya. "Maafkan saya Laras. Saya telah melampaui batas dengan menanyakan hal yang tak pantas kepada kamu. Sekali lagi saya minta maaf" ujarku penuh penyesalan. Laras masih terdiam. Namun tak berapa lama ia mengangkat kepalanya dan berusaha tersenyum. Namun senyumnya kali ini adalah senyum yang penuh dengan kesedihan. "Nggak apa-apa pak Ilham. Saya yang minta maaf karena nggak sopan menangis di depan Bapak" ujar Laras dengan mata yang masih berkaca-kaca. Lalu ia bertanya kepada ku : "Kenapa pak Ilham ingin tahu tentang saya ?" tanya Laras dengan wajah sendu. Aku menangkap seolah-olah a...